Pandemi sudah hitungan tahun membersamai. Memberi batas pada rutinitas . bahkan juga bisa dikatakan memutus banyak aktivitas. Langkah kita tertahan. Banyak rencana yang tidak sesuai harapan. Semestinya, ini semua membuat kita berpikir. Menyadari bahwa betapa lemahnya kita sebagai manusia. Kita tidak berdaya di hadapan makhluk kecil bernama Corona. Tidak ada harapan akan datangnya pertolongan kecuali hanya kepada Tuhan seluruh alam semesta yakni Allah SWT.
Ya, corona mestinya menjadikan kita semakin bergantung hanya kepada Allah Yang Esa. Menjadikan kita semakin takut dam kian mendekat mengharap kasih sayang-Nya. Corona, semestinya menjadikan kita semakin takwa. Tapi bagaimana faktanya ya, Guys?
Miris, Tawuran Tetap Eksis Meski Pandemi
Sudah pada tahu kan, guys? Akhir-akhir ini tawuran antar remaja sedang hangat diperbincangkan. Pasalnya, bukan satu dua tempat saja lokasi tawuran ini terjadi. Tetapi ada di beberapa tempat di Indonesia. Wah, ada apa ini dengan generasi bangsa? Masa duka karena corona malah ditambah luka dengan ulah unfaedah bin meresahkan. Astagfirullah!
Kita sebut saja di antaranya ya, Guys. Agar tidak dikatakan hoax. Tawuran antara dua kelompok pemuda terjadi di Cipayung, Jakarta Timur. Para pemuda ini saling serang dan tidak canggung menggunakan senjata tajam. Peristiwa brutal ini terjadi pada selasa, 12/10/2021 dini hari. (SINDONEWS.COM)
Tawuran antar remaja juga terjadi di Tarakan Barat, Kalimantan Utara. Konyolnya, tawuran ini pecah diawali dengan saling ejek di medsos. (Liputan6.com 10/10/2021). Ya Allah, begini bener ya anak muda Indonesia. Senggol dikit, langsung main bacok-bacokkan. Menyedihkan!
Guys, jiwa muda itu memang bergelora. Ingin eksis, ingin dikenal, ingin jadi sorotan, ingin dibilang hebat. Iya, kan? Ngaku aja! Tapi, kita juga kudu waras. Jangan main srudak-sruduk aja kayak banteng. Kita ini manusia mulia. Maka kudu beda dari binatang.
Allah SWT berikan kepada kita akal dan Islam. Jika dua anugerah ini kita gunakan dengan waras, maka semestinya enggak perlu main golok hanya demi eksistensi. Sebagai seorang muslim, kita sudah memilik peta hidup yang keren pakai banget. Turut saja setiap arahan yang ada. Maka kita akan menemukan banyak peluang untuk mengekspresikan eksistensi diri kita. Tanpa berbuat kerusakan. Mendapat bonus pahala sebagai bekal menuju Surga. Mau aja atau mau banget?
Aku sih yakin, meski masih berjiwa muda, cita-cita masuk surga itu pasti telah kokoh tertancap di dalam dada para remaja. Hanya saja, barangkali belum nemu puzzle-puzzle lengkapnya untuk menuju ke sana. Sehingga masih gagap untuk menjadi remaja yang ahli surga. Lantas harus bagaimana? Nanti kita akan bahas!
Kasus ”Positif” Semakin Tinggi
Next, lanjut lagi ke fakta ”ngeri” lainnya. Ternyata, di masa pandemi ini tidak hanya positif corona yang menjadi ancaman bagi bangsa. Postif hamil di kalangan remaja pun menjadi bencana yang memilukan. Kenapa? Ya karena hamilnya di luar pernikahan. Alias berzina. Naudzubillah!
Di antaranya ada 462 orang hamil di luar nikah selama pandemi di Yogyakarta (CNN Indonesia,30/9/2021). Selain itu, di Karanganyar juga terjadi. Salah satu siswi SMP Negeri, dikabarkan melahirkan bayi di luar nikah, (TribunSolo.com 25/8/2021). Apakah hanya ada dua kasus ini? Tentu saja tidak. Ibarat gunung es, apa yang diberitakan ini hanyalah bagian puncaknya saja. Adapun yang ada di bagian dasar, dugaan kuat jauh lebih besar lagi. Ya, betul-betul ngeri!
Kenapa fakta-fakta pilu ini bisa terjadi? Ya, sadar atau tidak saat ini kawula remaja dikepung dengan budaya asing. Budaya yang menyuguhkan kesenangan dengan menjauhkan kita dari keimanan. Inilah fakta yang ada di sekitar kita. Masif dan terencana, budaya asing merangsek ke benak-benak remaja. Merampok iman di dada tanpa sisa. Sehingga para pemuda bangsa banyak yang terlunta dalam hal iman. Mayoritas remaja menjadi miskin iman. Nastagfirullah! Hiks!
Dear #TemanSurga, pastikan kita segera berbenah yuk. Jangan sampai menjadi bagian dari yang miskin iman. Barangkali kita pernah atau sedang ada di posisi itu. Tapi, kita masih punya masa depan. Kita masih punya kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik. Baik bagi siapa? Tentu saja baik bagi Allah SWT menjadi target utama kita. Karena ketika sudah baik di mata Allah, maka insyaallah Allah akan membereskan hubungan kita dengan makhuk di dunia ini. So, jangan pernah khawatir dengan persoalan dunia ketika kita hendak mendekat pada-Nya.
Menjadi Remaja Keren
Dear #TemanSurga, pasti udah dengar dong berita viral tentang seorang remaja bernama Raja? Katanya sih anak sultan, tetapi perangainya santun dan bikin banyak netizen terpesona. Jauh dari sifat pongah. Tak terlihat sifat meninggi. Jiwanya selalu terpaut pada masjid. Bahkan raganya tak sungkan menyambut para jamaah dengan sangat ramah. Tak hanya itu, anak sultan ini juga bersuka cita merapikan sandal para jamaah yang menunaikan salat di masjid yang dibangun orang tuanya tersebut. Masyaallah, adem banget deh pokoknya. Banyak juga remaja-remaja yang eksis di sosmednya, bukan untuk menekspose yang unfaedah tapi getol menyampaikan Islam alias berdakwah. Ternyata masih ada pemuda-pemuda yang hatinya kaya keimanan. Bak harta karun ini mah. Berharga banget! Keren banget!
Jadi bertanya-tanya enggak sih? Apakah gerangan yang merasukinya? Bisakah kita semua menjadi seperti mereka? Muda, tapi bertakwa. Mungkinkah?
Jawabannya sangat mungkin. Jika mreka bisa, maka kita juga pasti bisa. Asalkan mau, maka yakin pasti akan banyak jalan untuk mencapainya. Fakta tentang keberadaan remaja-remaja tadi adalah bukti bahwa menjadi remaja yang taat dan santun itu sesuatu yang mungkin. Enggak harus nunggu tua dulu untuk jadi hamba yang saleh/salehah, kan?!
Untuk bisa kuat menghadapi aneka godaan, maka para remaja sudah saatnya memperkaya iman. Bagaimana caranya agar pundi-pundi iman terus bertambah di hati? Yuk kita selami bareng-bareng!
Pertama, Pahami hakikat diri. Kenali secara pasti diri ini siapa? Berasal dari mana? Untuk apa ada di dunia? Mau ke mana setelah kehidupan ini berkahir? Jawaban-jawaban atas pertanyaan ini akan sangat menentukan sepak terjang kita selama hidup di dunia. Benar dalam menjawab, maka selamat hidup kita di dunia sampai akhirat. Tetapi jika jawabannya salah, maka celakalah kita. So, penting banget pertanyaan ini untuk dipecahkan!
Pemecahannya juga enggak boleh asal loh ya. Jawabannya harus bersumber dari yang pasti benar yakni Al Qur’an dan As Sunnah. Jawabannya juga mesti sesuai fitrah kita sebagai manusia, memuaskan akal, dan menentramkan jiwa. So, apa sih jati diri kita sebaga muslim? Yapz, kita adalah hamba Allah! Sebagai hamba, maka tugas kita adalah manut dan nurut. Tidak perlu banyak tapi, yang harus kita lakukan adalah bersegera untuk menaati. Laksanakan seluruh perintah-Nya. Jauhi semua larangan-Nya. Inilah misi kita sebagai hamba di dunia. Sehingga kita akan peroleh bekal untuk menuju surga. Sip, ya!
Kedua, mengkaji Islam tanpa henti. Dear #TemanSurga, sadarilah bahwa semua amal kita di dunia ini semua terikat dengan syariat-Nya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami syariat Allah SWT dengan utuh dan sempurna. Agar setiap amal kita menjadi selaras dengan apa yang Allah SWT inginkan.
Nah, untuk bisa memahami syariat-syariat inilah kita butuh mengkaji Islam. Tidak cukup sekadar belajar PAI di sekolah. Tetapi juga kudu mengkajinya lagi secara intens dan berkelanjutan. Sampai kapan? Kalau kita mau mengikuti kata Rasulullah SAW., maka mengkaji Islam itu ya seumur hidup. Dari buaian sampai ke liang lahat. Persis seperti tarikan nafas. Sebutuh itu kita untuk mengkaji Islam.
Ketiga, Ajak sebanyak-banyaknya teman. Kita harus tahu bahwa lingkungan itu ngaruh banget ke kepribadian kita. Maka, jika kita ingin istikomah dalam taat, pastikan bahwa orang-orang di sekitar kita juga taat. Enggak bisa kalau kita hanya mau taat sendirian. Yakin deh, enggak bakal kuat. So, ketika kita sudah mengkaji Islam maka pastikan bukan hanya kita yang paham dan mengamalkan. Tetapi teman-teman kita juga kudu sama kayak kita. Mereka juga berhak untuk mengecap manisnya iman. Adapun kita, punya kewajiban untuk menyuapkannya kepada mereka. Yapz, bahasa kerennya adalah dakwah. Dakwah adalah bukti nyata cinta yang sesungguhya.
Ingat-ingat selalu pesan Nabi SAW., ”Sampaikanlah kebaikan itu meskipun hanya satu ayat!”. Remaja keren sudah pasti paham dan gercep untuk praktik. Tak pernah ragu untuk menyeru amar makruf nahi mungkar. Semata lillah agar bisa bareng teman-teman untuk menjadi penduduk Jannah. Maasyaallah!
Demikian beberapa langkah penting agar kita menjadi remaja yang kaya iman. Segera praktikkan jangan kasih spasi. Karena sedikit saja terjeda, maka setan akan gercep mengambil peran untuk memalingkan kita dari jalan ketaatan. So, mari segera tobat dan taat tanpa tapi dan nanti. Karena taat itu sumber bahagia. Maksiat itu sumber petaka. Pastikan pilih ketaatan dengan memperkaya iman! bareng-bareng kita pasti bisa. Hamasah!
”Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-KU.” (QS. Az-Dzariyat: 56)